Untuk Calon Istriku
Tangan
ini mau menulis sesuatu tentang apa yang ada di lubuk hati ku. aku
mulai tertanya-tanya apakah aku sudah seharusnya mulai mencari sebagian
diriku yang hilang. bukanlah niat ini disertai oleh nafsu tetapi atas
keinginan seorang muslim mencari sebagian agamanya. sering kali aku
mendengar bahwa ungkapan “kau tercipta untukku.”
Aku awalnya kurang mengerti apa sebenarnya arti kalimat itu
karena di liputi oleh hawa nafsu. rahmat dan hidayah allah yang
diberikan kepada diriku,baru saat ini aku mengerti bahwa pada Suatu hari
nanti aku harus mengambil satu tanggungjawab yang memang diciptakan
khusus untuk diriku, yaitu dirimu. aku mulai mempersiapkan diri dari
segi fizkal, spiritual dan juga intelektual untuk bertemu denganmu.
Aku mau pertemuan kita yang pertama aku kelihatan ‘sempurna’ di
hadapanmu meskipun pada hakekatnya masih banyak lagi kelemahan pada
diriku ini. aku mencoba mempelajari arti dan hakikat tanggungjawab yang
harus aku wujudkan ketika dipertemukan dengan dirimu. aku coba membatasi
hubungan pembicaraan dengan wanita lain yang hanya dalam lingkaran
urusan penting karena aku risau aku menceritakan rahasia diriku
kepadanya karena seharusnya engkaulah yang harus mengetahuinya kerana
dirimu adalah sebagian dariku dan hak bagimu untuk mengetahui segala
lahir dan batin diriku ini.
apabila aku memakai kopiah, aku disangka ustad. diriku memakai jubah,
disangka syeikh. lidahku mengajak manusia ke arah makruf disangka dai.
bukan itu yang aku pinta karena aku hanya mengharapkan keridhoan allah.
yang aku takuti, diriku mulai didekati oleh wanita karena perawakanku
dan perwatakanku. baik yang indah berjilbab atau yang ketat bert-shirt,
semuanya singgah disisiku.
aku risau imanku akan lemah. diriku tidak dapat menahan dari fitnah ini. rasulullah s.a.w pernah bersabda, “
“aku tidak meninggalkan setelahku fitnah yang lebih bahaya untuk seorang lelaki melainkan wanita.”
jiwa remaja ku ini mulai mencari cinta menjelma dan kehadiran wanita
amat terasa untuk berada di sisi. setiap kali aku merasakannya, aku
mengenangkan dirimu. di sana engkau setia menunggu diriku, tetapi di
sini aku curang kepadamu andai aku bermain dengan cinta fatamorgana.
sampaikan doamu kepada diriku agar aku dapat menahan gelora kejantananku
disamping aku mengajukan sendiri doa diperlindungi diri.
bukan harta,rupa dan keturunan yang aku liat dalam mencari dirimu.
cukuplah agama sebagai pengikat kasih antara kita. saat di mana aku akan
melamarmu, akan ku lihat wajahmu sekilas agar tercipta keserasian
diantara kita kerana itu pesan nabi kita. tidak perlu alis mata seakan
alis mata unta, wajah bersih seakan putih telur ataupun bibir merah
delima tetapi cukup cuma akidah sekuat akar, ibadah sebagai makanan dan
akhlak seindah budi.
“nikahilah wanita karena empat perkara” keturunan, harta, rupa dan
agama. dan jika kau memilih agama engkau tidak akan menyesal.”
jika aku dipertemukan dengan dirimu, akan ku jaga perasaan kasih ini
supaya tidak tercurah sebelum masanya. akan ku jadikan syara’ sebagai
pembatas diri kita. akan ku jadikan akad nikah itu sebagai cap halal
untuk mendapatkan dirimu. biarlah kita mengikuti nenek moyang kita, nabi
adam dan siti hawa yang bernikah sebelum disatukan agar kita dapat
menikmati kenikmatan pernikahan yang menjanjikan ketenangan jiwa,
ketenteraman hati dan kedamaian batin. doakan diriku ini agar tidak
berputus asa dan sesat dalam misi mencari dirimu kerana aku memerlukan
dirimu untuk melengkapkan sebahagian agamaku.
Ya Allah
Jika dia benar untukku
Dekatkanlah hatinya dengan hatiku
Jika dia bukan milikku
Damaikanlah hatiku
Dengan ketentuan-Mu
Dialah permata yang dicari
Selama ini baru kutemui
Tapi ku tak pasti rencana Ilahi
Apakah dia kan kumiliki
Tidak sekali dinodai nafsu
Akan kubatasi dengan syariat-Mu
Jika dirinya bukan untukku
Redha hatiku dengan ketentuan-Mu
Ya Allah
Engkaulah tempat kubergantung harapanku
Kuharap diriku sentiasa di bawah rahmat-Mu